PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Adat istiadat dalam masyarakat perkotaan
dengan masyarakat pedesaan hampir jauh berbeda. Masyarakat pedesaan yang masih
percaya dengan hal-hal mitos bagi dan kepercayaan dengan roh leluhur masih
melekat, namun tidak untuk masyarakat perkotaan. Mereka sudah tidak percaya
dengan hal seperti itu karena mereka dapat berpikir dengan lebih logis dan ada
diantara mereka yang melakukan penelitian.
Masyarakat pedesaan masih cukup banyak
yang masih ketinggalan zaman, yang belum tau tentang teknologi saat ini karena
menurut mereka hal itu tidaklah penting, mereka lebih percaya dengan roh
leluhur atau lebih patuh kepada kepala suku. Inilah salah satu penyebab ketidak
tahuan mereka akan teknologi. Seperti masyarakat Bali yang sebagian besarnya
masih mempercayai roh leluhur mereka dengan menggelar upacara adat.
Namun tidak semua masyarakat pedesaan
tidak mengerti teknologi, sebagian ada yang sudah mengerti namun karena tempat
tinggal mereka yang jauh dari kota dan cenderung masih kurangnya pemasukkan
dari pemerintah seperti listrik, jaringan, karena tingkatan pendidikan yang
kurang menjamin dan sebagainya menyulitkan mereka untuk terus mengikuti
perkembangan zaman.
Masyarakat perkotaan yang masyarakatnya
cenderung lebih memahami perkembangan zaman pun saling berlomba-lomba memakai
teknologi yang canggih seperti gadget agar tidak ketinggalan zaman. Mereka
lebih memilih mengerjakan sesuatu dengan teknologi dibandingkan dengan cara
tradisional karena lebih efisien, cepat, inovativ dan mempercepat pekerjaan
tanpa menunggu waktu lama.
Contoh untuk hal seperti ini dalam
masyarakat pedesaan dalam membajak sawahnya masih menggunakan kerbau dan
menumbuk padi untuk memisahkan beras dari kulitnya. Berbeda dengan masyarakat
perkotaan yang membajak sawah dengan mesin pembajak khusus dan alat penggiling
beras.
KESIMPULAN
Perbedaan adat istiadat dalam perkotaan
dengan pedesaan masih jauh, dalam masyarakat pedesaan masyarakatnya masih
menggunakan cara tradisional, seperti membajak sawah dengan kerbau. Sedangkan
masyarakat perkotaan sudah cukup pandai dengan menciptakan mesin untuk membajak
sawah secara otomatis. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi terhadap
masyarakat khususnya di pedesaan yang kurang mendapat pendidikan dengan baik
dan terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar