Nama
: Dieta Dwi
Rahayu
NPM
: 12112090
Kelas :
1KA20
Mata
Pelajaran : Ilmu Budaya Dasar # 5
Manusia
dan Penderitaan
1.
Pendahuluan
Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir
dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus
penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang
dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
2.
Isi
Penderitaan dapat dialami oleh siapa
saja. Penderitaan dapat dialami oleh orang dewasa yang sedang stres dalam
pekerjaannya, atau remaja yang mendertia karena keluarga yang ‘broken home’,
bahkan anak kecil yang mengalami tekanan psikis.
1. Siksaan
Siksaan
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah
penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian,
ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut
phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain :
claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para
ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari
suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat
tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu
menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si
penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si
penderita sepuluh kali lebih parah.
2.
Kekalutan
Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi
dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental
adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan
yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang
wajar.
Gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
·
Nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
·
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa
cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
·
Gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
·
Usaha mempertahankan diri dengan cara
negatif
·
Kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
·
Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani atau mental yang kurang sempurna.
·
Terjadinya konflik sosial budaya.
·
Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Proses
kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan
negatif.
a. Positif;
trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey
dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang
positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
b. Negatif;
trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami
frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.
Bentuk
frustrasi antara lain :
1. Agresi berupa
kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik
berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan
orang sekitarnya.
2.
Regresi adalah kembali pada pola
perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan
3.
Fiksasi; adalah peletakan pembatasan
pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
4.
Proyeksi; merupakan usaha melemparkan
atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif kepada orang
lain.
5.
Identifikasi; adalah menyamakan diri
dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
6.
Narsisme; adalah self love yang
berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa
orang lain.
7. Autisme;
ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat
yang sinting.
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
·
Kota – kota besar
·
Anak-anak muda usia
·
Wanita
·
Orang yang tidak beragama
·
Orang yang terlalu mengejar materi
3.
Penutup
A. Kesimpulan
Penderitaan berasal dari kata derita.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Sedangkan
siksaan, yaitu dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat
juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan
akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi
sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
·
Kota – kota besar
·
Anak-anak muda usia
·
Wanita
·
Orang yang tidak beragama
·
Orang yang terlalu mengejar materi
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar